Iwan melanjutkan guru penggerak ini hadir menjadi teman belajar yang penuh inspirasi dan menguatkan semangat bagi guru-guru lain. Bagaimana pun kondisi yang ada, guru penggerak tidak akan patah semangat dan tidak mudah putus asa, tetapi terus berjuang dengan sebaik mungkin. “Ini hal yang sangat penting yang perlu kita terus komunikasikan ke semua pemangku kepentingan,” tutur Iwan.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Zubaidah menilai apabila program Guru Penggerak terlaksana dengan baik maka tidak ada lagi guru yang tidak baik di daerah. Menurutnya, program Guru Penggerak ini sesuai dengan visi dan misi Kota Malang yaitu menjadikan Malang bermartabat melalui pendidikan. “Inilah yang ditunggu oleh orang tua. Peran guru menjadi penggerak, karena sosok guru adalah digugu dan ditiru ini selalu kami ingatkan,” jelas Zubaidah.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri mengungkapkan program guru penggerak dapat menciptakan peserta didik yang berkarakter. “Seorang guru penggerak adalah mereka yang memiliki motivasi yang tinggi, Ia mampu mengidentifikasi siswanya sehingga sebisa mungkin siswanya pulang dari sekolah, mengerti apa yang dikerjakan,” tutur Jumeri.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perguruan Taman Siswa, Ki Saur Panjaitan mengatakan, guru harus mampu menangani siswa yang unik dan heterogen. “Hadirnya program Guru Penggerak harus mewujudkan guru teladan yang bisa menangani siswa yang unik dan beragam,” ujarnya.
Terkait dengan hal itu, bagi guru-guru di seluruh Indonesia yang terpanggil hatinya untuk menjadi guru penggerak, bisa segera mendaftar melalui sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/ pada tanggal 13 s.d. 22 Juli 2020. Tahap pertama, seleksi calon Guru Penggerak akan dilaksanakan pada 23 s.d. 30 Juli 2020 dengan meliputi seleksi administrasi, biodata, tes bakat skolastik, dan esai.