CILACAP.INFO – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Barokah Kawunganten menjawab polemik Almarhumah Santriwati Kawunganten terkait santrinya yang diwartakan sakit karena Corona.
Bahkan hal itu mencuat dilinimasa media sosial, bahwa santriwati berusia 13 tahun sakit lantaran corona.
Dari keterangan yang kami peroleh dari pihak ponpes Al Barokah, terkait santriwatinya yang telah meninggal dunia adalah Bukan CORONA.
Santriwati tersebut sakit dan sering sesak nafas sudah dari kecil, namun santriwati tersebut masuk dalam PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan dinyatakan negatif.
Namun hal itu oleh sebagian masyarakat baik di dunia maya dan nyata diisukan mengidap corona dan juga positif. Tak hanya itu, Bahkan sampai ada yang menyebut Fitnah Pondok Corona.
Menanggapi polemik yang terjadi dan tersiar hal negatif, CILACAP.INFO berniat menyampaikan informasi yang sebenarnya dari narasumber pihak ponpes tersebut.
“Ini sebagai suatu fitnah dan tidak benar. Almarhumah didiagnosis PDP (Pasien Dalam Pengawasan) sudah keliru.
Padahal PDP sendiri belum disebut corona.” Ucap Gus Watub Maulana kepada CILACAP.INFO.
Ia menerangkan secara rinci, bahwa dalam ketetapan Kementrian Kesehatan, yang disebutkan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) adalah orang yang mengalami gejala demam (>38°C) atau riwayat demam, ISPA DAN Pneumonia ringan hingga berat serta memiliki riwayat perjalanan ke Negara / Daerah terjangkit atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam 14 hari terakhir.
Corona didiagnosis pada PDP dengan hasil positif pada pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) melalui swab orofaring.
“Jadi, Almarhumah sudah pulang dari pondok pada 27 Februari 2020 karena alasan sakit (artinya lebih dari 14 hari tidak ada kontak dengan pondok). Almarhumah meninggal 27 Maret 2020 dan otomatis Pondok seharusnya tidak disangkut pautkan.” Ungkap Gus Watub Maulana.
Tampilkan Semua